Tulisan ini saya dapat dari kumpulan sebuah artikel-artikel panjang yang membahas semua tentang KOMUNIKASI, saya hanya sedikit menambah dan memindahkan bahasa artikel ini ke dalam bahasa yang dapat saya pahami, semoga yang baca juga ngerti yaaaaaa....... :) ^^v

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi


.

Tidak bisa dipungkiri, keberadaan komputer saat ini bukan lagi merupakan barang mewah, Alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan, termasuk dalam dunia pendidikan.

Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuat perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk TIK.

Melalui perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar pengalaman dari berbagai kalangan.

Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.

Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.

Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:

1. Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.

2. Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.

3. Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari hari.

4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama. 5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.

Saat ini Depdiknas mempunyai program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara besar besaran. Ada tiga posisi penting Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:

1. Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolah sekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.

2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, E learning dan E SMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.

3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.

Ilmu Komunikasi Masa Kini


.

Pernah nonton fim Negotiator? Apa sih sebenarnya tugas seorang negotiator? Pelobi atau negotiator adalah menangkap penjahat tanpa harus dengan baku senjata. Senjatanya hanyalah kemampuan berkomunikasi. Tanpa 'lie detector' misalnya, negotiator bisa mengetahui bahwa seorang penjahat berbohong, hanya melalui bahasa tubuhnya. Dengan kemampuan menyusun kata, hati penyandera bisa dilumerkan, kemudian dilakukan negosiasi. Melihat film ini seakan melihat prakteknya dari teori komunikasi.

Di dunia modern saat ini, tidak bisa tidak meninggalkan ilmu komunikasi. Untuk bisa meraih sukses maka seseorang harus trampil berkomunikasi. Presiden-presiden AS bisa menjadi contoh dalam hal berkomunikasi. Abraham Lincoln misalnya, yang dikenal sebagai jago persuasi. Lain lagi ketika berbicara dengan Ronald Reagan maka seakan kita telah berjasa baginya. Pun begitu dengan Clinton. Ketika Anda berbicara dengan Clinton, maka seakan kita lebih hebat darinya. Ini dipakai para mantan presiden Amrik tersebut untuk menarik simpati dari pendukungnya. Hebat.

Di dunia bisnis juga demikian. Hermawan Kartajaya pandai sekali memuji lawan bicaranya. Kata 'luar biasa' sering terucap dari bibirnya. Berbicara dengannya tanpa terasa berat untuk mengemukakan segalanya. Bahkan rahasia perusahaan.

Lalu dimana mereka belajar berkomunikasi itu. Sebagian besar dari mereka memang belajar secara otodidak. Lincoln sampai umur 30-an masih luntang-lantung. Sampai suatu ketika karena dia bertikai dengan seseorang terpaksa dia belajar hukum. Namun dari pergaulanlah dia mahir berkomunikasi.

Tentu tidak semua orang bisa belajar dari pengalaman. Untunglah ilmu ini memang diajarkan secara formal di universitas. Banyak nama untuk ilmu ini di Indonesia. Imu publisistik, penerangan, komunikasi atau komunikasi massa.

Di Amerika ilmu komunikasi ini sudah demikian pesat. Karena kemajuan teknologi media massa dan perkembangan bisnis yang memayunginya. Ilmu komunikasi di sana sudah merupakan irisan dari berbagai disiplin ilmu. Anthropologi, Sosiologi, Psikologi, Marketing dan lainnya.

Di Indonesia tidak jauh berbeda. Meski dengan skala lebih kecil. Terlebih dengan regulasi UU dan semangat reformasi, kebebasan berpendapat menjadi lebih terjamin. Sehingga untuk mendirikan sebuah media massa misalnya, bukan hal yang susah.

Tak heran kalau kita melihat kios-kios majalah sudah demikian banyaknya media cetak yang terbit. Sampai segmen-segmen kecil sekarang sudah ada medianya. Tidak hanya 1 namun sudah beberapa pemain yang terlibat.

Demikian juga dengan dunia TV. Kin dan nantinya akan banyak bermunculan TV regional, di antaranya Riau TV, JTV, Bali TV, Lombok TV, dan TV daerah lain. Hal ini ditangkap sebagai peluang oleh dunia pendidikan. Tak heran kalau kemudian komunikasi banyak dibuka di berbagai universitas swasta. Dalam lima tahun terakhir, di Surabaya saja sudah tiga universitas yang membuka jurusan Komunikasi Massa.

Para lulusan SMA juga sudah menjadikannya sebagai tujuan utama. Ilmu komunikasi di UNAIR misalnya, sudah menjadi pilihan pertama dalam formulir UMPTN mereka. 'Passing grade'nya sekarang malah tertinggi untuk ilmu-ilmu sosial. Luar biasa.

Namun dibalik prospek yang cerah tersebut, ada tantangan yang berat juga. Salah satunya kemajuan teknologi yang demikian pesat. Perkembangan internet dan teknologi digital adalah salah satunya. Perkembangan teknologi ini sedikit banyak mempengaruhi pola berpikir, berperilaku dan berkomunikasi.

Contoh sederhana adalah penggunaan handphone. Di mana sekarang untuk berkomunikasi menjadi lebih mudah. Contoh lain adalah pembuatan film. Dulu untuk membuat film haruslah perusahaan yeng memiliki dana besar dengan SDM yang banyak pula. Tapi kini setiap individu 0- asal punya uang - dapat melakukan hal itu. Lebih murah, lebih cepat dan bahkan lebih bagus.

Apakah dunia pendidikan tinggi sudah mempersiapkan hal ini ? Seperti menyiapkan laboratorium, mengenalkan teknologinya, mempersiapkan tenaga pengajar atau bahkan kurikulumnya.

Kalau tidak, peluang ini akan berlalu saja atau malah menjadi kesempatan bagi tenaga kerja asing. Apalagi dengan dibukanya perdagangan bebas Asean (AFTA) 2004 nanti. Sebuah peluang yang juga ancaman bagi ilmu komunikasi Indonesia.

Komunikasi Internasional


.

Komunikasi Internasional (International Communication) adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara --untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya—kepada komunikan yang mewakili negara lain.

Sebagai sebuah bidang kajian, Komunikasi Internasional memfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui mana data dan informasi mengalir melalui batas-batas negara. Subjek yang ditelaah bukanlah sekedar arus itu sendiri, melainkan juga struktur arus yang terbentuk, aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, sarana yang digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya.

Dilihat dari pelakunya, komunikasi internasional dapat dipandang sebagai terbagi antara:
1. Official Transaction, yakni kegiatan komunikasi yang dijalankan pemerintah.
2. Unofficial Transaction atau disebut juga interaksi transnasional, yakni kegiatan komunikasi yang melibatkan pihak non-pemerintah.

Pemerintah, sebagai salah satu pelaku utama komunikasi internasional, menjalankan sejumlah langkah yang berpengaruh terhadap posisi negara yang diwakilinya dalam percaturan politik internasional. Pemerintah dapat menjalankan langkah-langkah yang berefek politik langsung, seperti: diplomasi dan propaganda; ataupun langkah yang berdampak tidak langsung, seperti: mempromosikan pendidikan internasional.

Kegiatan komunikasi internasional bisa berlangsung antara people to people ataupun goverment to government. Markham (1970) menyatakan, unit primer yang diamati dalam komunikasi internasional adalah interaksi antara dua negara atau lebih yang sifatnya Mass Mediated Communication.

Tegasnya, komunikasi internasional juga adalah studi tentang berbagai macam Mass Mediated Communication antara dua negara atau lebih yang berbeda latar belakang budaya. Perbedaan latar belakang tersebut dapat berupa perbedaan ideologi, budaya, perkembangan ekonomi, dan perbedaan bahasa.

Kriteria Komunikasi Internasional
Ada tiga kriteria yang membedakan komunikasi internasional dengan bentuk komuniksai lainnya:
1. Jenis isu, pesannya bersifat global.
2. Komunikator dan komunikannya berbeda kebangsaan.
3. Saluran media yang digunakan bersifat internasional.

Dengan kriteria demikian, komunikasi internasional dapat didefinisikan pula sebagai “sebuah komunikasi yang interaksi dan ruang lingkupnya bersifat lintas negara serta berlangsung di antara orang-orang yang berbeda kebangsaan dan memiliki jangkauan penyampaian pesan melintasi batas-batas wilayah suatu negara”.

Fokus Studi
Fokus studi komunikasi internasional pada awalnya adalah studi tentang arus informasi antar negara-negara dan dalam perkembangannya muncul studi tentang propaganda.

Adanya perubahan paradigma komunikasi internasional dari Free Flow Information manjadi Free and Flow Information menyebabkan mulai berkembangnya fokus studi komunikasi internasional antara lain studi tentang imperialisme media, globalisasi, privatisasi, era informasi.

Sejalan dengan berubahnya paradigma arus komunikasi internasional mulai muncul juga Global Communication Order atau yang kita kenal dengan “tata komunikasi dan informasi dunia baru”. Munculnya wacana ini dipicu dari bermunculannya pemimpin-pemimpin dunia ketiga yang mulai menyadari bahwa paradigma komunikasi internasional Free Flow Information ternyata bukanlah arus informasi bebas yang seimbang. Pada kenyataanya arus informasi bebas lebih berkembang menjadi arus utara ke selatan dan barat ke timur tetapi tidak ada arus informasi yang seimbang dari timur ke barat atau dari selatan ke utara.

Fenomena kontemporer mengenai komunikasi internasional yang dapat diamati saat ini, adalah bagaimana hubungan antarnegara kini semakin dinamis dengan perkembangan teknologi informasi. Banyak masalah antarnegara yang dibahas dalam bingkai komunikasi internasional, yang tidak melulu masalah politik dan keamanan. Masalah-masalah lingkungan hidup, kesejahteraan, kini juga menjadi masalah bersama di antara banyak negara. Bahkan terkadang terdapat satu masalah yang dibahas secara global oleh masyarakat dalam dialog global civil society, semisal masalah terorisme. Masalah ini bukan lagi notabene masalah pemerintah atau negara saja, tetapi telah menjadi masalah masyarakat.

Fungsi Komunikasi Internasional
1. Mendinamisasikan hubungan internasioanl yang terjalin antara dua negara atau lebih serta hubungan di berbagai bidang antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda negara/kebangsaan.
2. Membantu/menunjang upaya-upaya pencapaian tujuan hubungan internasioanl dengan meningkatkan kerjasama internasional serta menghindari terjadinya konflik atau kesalahpahaman baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antar penduduk .
3. Merupakan teknik untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri bagi masing-masing negara untuk memperjuangkan pencapaian kepentingan di negara lain. (brawijaya.ac.id).

Ruang Lingkup
Komunikasi internasional dapat dipelajari dari tiga perspektif: diplomatik, jurnalistik, dan propagandistik.

1. Perspektif Diplomatik.
Lazim dilakukan secara interpersonal atau kelompok kecil (small group) lewat jalur diplomatik; komunikasi langsung antara pejabat tinggi negara untuk bekerjasama atau menyelesaikan konflik, memelihara hubungan bilateral atau multilateral, memperkuat posisi tawar, ataupun meningkatkan reputasi. Dilakukan pada konferensi pers, pertemuan politik, atau jamuan makan malam.

2. Perspektif Jurnalistik.
Dilakukan melalui saluran media massa. Karena arus informasi didominasi negara maju, ada penilaian komunikasi internasional dalam perspektif ini didominasi negara maju, juga dijadikan negara maju sebagai alat kontrol terhadap kekuatan sosial yang dikendalikan kekuatan politik dalam percaturan politik internasional. Penguasa arus informasi menjadi gatekeeper yang mengontrol arus komunikasi. Jalur jurnalistik ini jug sering digunakan untuk tujuan propaganda dengan tujuan mengubah kebijakan dan kepentingan suatu negara atau memperlemah posisi negara lawan.

3. Perspektif Propaganda.
Umumnya dilakukan melalui media massa, ditujukan untuk menanamkan gagasan ke dalam benak masyarakat negara lain dan dipacu sedemikian kuat agar mempengaruhi pemikiran, perasaan, serta tindakan; perolehan atau perluasan dukungan, pertajam atau pengubahan sikap dan cara pandang terhadap suatu gagasan atau peristiwa atau kebijakan luar negeri tertentu. Propaganda merupakan instrumen terampuh untuk memberikan pengaruh.


komunikasi sosial dan interaksi


.

Pada dasarnya, manusia adalah mahluk yang bergantung. Sehingga, tidak bisa hidup secara mandiri dan pasti membutuhkan orang lain untuk mengatasi kendala yang ada dalam kehidupannya sehingga manusia biasa disebut sebagai makhluk sosial. Dalam menjalani kehidupan sosial tersebut, seseorang memerlukan sebuah fasilitas serta cara untuk membantunya mempermudah dirinya untuk masuk pada ranah sosial tersebut. Interaksi dan komunikasi, merupakan ungkapan yang kemudian dapat menggambarkan cara serta komunikasi tersebut. Dikarenakan secara umum interaksi merupakan kegiatan yang memungkinkan terjadinya sebuah hubungan antara seseorang dengan orang lain, yang kemudian diaktualisasikan melalui praktek komunikasi. Dua hal tersebut mempunyai hubungan yang terikat sehingga diperlukan sebuah pemetaan untuk memahami secara mendalam.

Berbicara pada lingkup sosial, maka interaksi maupun komunikasi yang dilakukan pun akan bersifat sosial. Dalam hal ini Sigman(1987:4) mengatakan, “ Communication in this view is seen not as individual phenomenon but as a societal-level one.” Dari sini menjadi jelas bahwa komunikasi sosial merupakan sebuah kegiatan yang bergerak pada ranah sosial sebagai indikasi yang terlahir akibat terbentuknya sebuah interaksi sosial. Dikarenakan interaksi sosial, menurut Rummel “ Social Interaction are the act, action, or practice of two or more people mutually oriented towards each other’s selves, that is, any behavior that tries to affect or take account of each others subjective experiences so that the social interaction means it must be aware of each other—have each other’s self in mind”1 atau lebih mudahnya interaksi sosial adalah kegiatan yang mendapati dua orang atau lebih, saling menyesuaikan diri tentang kehidupan yang mereka miliki. Sehingga dalam interaksi sosial diharuskan terdapat rasa saling memiliki atau peduli dalam setiap diri pelaku interaksi tersebut. Hal penting lain yang menjadi poin dalam interaksi adalah bahwa ketika seseorang menganggap yang lain sebagai sebuah objek, mesin,atau hanya sebab akibat sebuah fenomena, maka tidak akan terjadi interaksi sosial.2

Sedangkan komunikasi sosial, selain merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan pada ranah sosial. Juga merupakan sebuah kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyatukan komponen-komponen sosial yang bervariasi dan mempunyai perilaku berbeda-beda.3 Sehingga komunikasi sosial menjadi penting kedudukannya sebagaimana dijelaskan oleh Habermas yang menekankan perlunya “dibangun kondisi komunikasi yang yang menjamin sifat umum norma-norma yang dapat diterima dan menjamin otonomi warga melalui kemampuan emansipatoris, sehingga menghasilkan proses pembentukan kehendak bersama lewat perbincangan.” Dan hal ini menjadi fungsi dari komunikasi sosial yang tercipta.

Penjabaran tersebut memperlihatkan dua hal berbeda yang terlahir dari sebuah kondisi serta pelaku yang sama yaitu para individu dengan lingkungan sosialnya. Terlihat bahwa interaksi sosial adalah hal yang kemudian menjadi awal dari terbentuknya sebuah sistem sosial, dikarenakan dengan interaksilah sebuah penyatuan masyarakat dapat terbentuk, melalui perilaku yang sudah didasari oleh rasa peduli. Dengan kegiatan penyesuaian diri melalui kehidupan yang dimiliki antar anggota dalam membentuk sebuah masyarakat atau sosial. Hingga melahirkan hal baru, yang salah satunya menjadi komunikasi sosial sebagai wujud sebuah kebutuhan dari setiap individu yang telah terkumpul menjadi satu bagian dengan sebutan masyarakat.

· Penjabaran diatas tentang komunikasi sosial maupun interaksi sosial, memperlihatkan hal-hal yang kemudian menjadi elemen pembentuk dari kegiatan tersebut. Komunikasi sosial, melihat dari beberapa pendapat diatas mempunyai elemen seperti aktivitas komunikasi, masyarakat, konsensus dalam masyarakat, kegiatan pertukaran pengalaman antar anggota masyarakat atau interaksi.4 Sedangkan elemen-elemen dalam interaksi sosial mencakup behavior, act, action and practice serta adanya proses pertukaran pengalaman masing pribadi. Selain itu, dalam interaksi sosial terdapat hal yang kemudian disebut sebagai manifestasi dalam arti perilaku yang spesifik yang diterima pelaku interaksi tersebut. Dan laten dalam arti dampak yang kemudian menjadi sebuah alasan yang menjelaskan pemahaman dari manifestasi interaksi tersebut. Rummel menjelaskan dalam hal ini bahwa “ moreover, thet wich defines manifest behaviors or interactions as social is a latent, an underlying towards another self.”5 Hal lain yang juga menjadi dalam komunikasi sosial maupun interaksi sosial adalah sistem sosial sebagai standar penilaian umum yang telah disepakati bersama oleh para anggota masyarakat.6 Sehingga menjadi jelas elemen-elemen apa yang membentuk kedua hal tersebut.

· Riset tentang komunikasi sosial dan interaksi sosial adalah sebuah masyarakat. Maka hal yang menjadi komunikasi sosialnya adalah kesepakatan yang kemudian tercipta hingga menghasilkan sebuah hasil sebagai bukti dari kesepakatan yang sudah dibentuk. Dimana dalam proses pembuatan kesepakatan tersebut terjadi sebuah interaksi sosial antar individu dikarenakan telah dibentuknya sebuah kesepakatan sebagai bukti penyamaan atau proses saling menyesuaikan kepribadian hingga terbentuk sebuah kesepakatan bersama. Secara riilnya adalah proses rapat dalam sebuah kelompok baik besar maupun kecil yang didalamnya terjadi.


Sejarah perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia


.

Dari sejak zaman penjajahan pun teknologi komunikais sudah mulai berkembang, namun teknologi yang dipakai adalah teknologi telegraf. Post Telegraaf Telefoon (PTT) adalah suatu lembaga layanan penyedia informasi saat itu. Setelah itu pada tahun 1974 perusahaan ini berubah nama menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyediakan jasa telepon internasional dan nasional.

Setelah era telepon, munculah telepon seluler pertama kali pada tahun 1984 dengan berbasis Teknologi Nordic Mobilen Telephone. Pada saat ini bobot telepon masih sangat berat dan besar dan harganyapun masih diatas 10 juta. Setelah itu masuk lah teknologi Global Sytem for Mobile (GSM) pertama di pulau Batam dan pulau Bintan pada tahun 1993. Teknologi ini menggunakan sim card yang jangkauannya luas.

Penyedia jasa GSM pertama adalah Telkomsel. Setelah perkembagnan telepon, mulailah perkembangan computer. Sekaligus ditandai dengan maraknya perkembangan teknologi internet pada thaun 1994. Kala itu teknologi internet sudah termasuk murah biayanya pada saat itu Internet Service Provider (ISP) yang berkembang ialah IndoNet dan IptekNet.

Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia sampai dengan saat ini berkembang dengan pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi dan Komunikasi sehingga mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan Teknologi Informasi, mulai dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah (interaktif). Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia selalu mengadaptasi berbagai teknologi informasi hingga akhirnya tiba di suatu masa di mana pengunaan internet mulai menjadi ”makanan” sehari-hari yang dikenal dengan teknologi berbasis internet (internet based technology). Jaman dahulu sebelum berkembangnya teknologi, orang-orang Indonesia harus menempuh jarak yang jauh untuk mengantarkan sebuah surat atau pesan kepada orang lain, tetapi lain dengan jaman sekaranga dan perkembangan itu sendiri di Indonesia dimulai dengan Satelit Palapa (9Juli 1976) yang memudahkan arus komunikasi dan teknologi, yakni telepon, fax, dll. Setelah itu perkembangan dilanjutkan dengan berkembanganya jaringan sellular, yaitu GSM pertama di Indonesia, yakni sebuah teknologi komunikasi bergerak yang tergolong dalam generasi kedua (2G). Menurut mentri riset dan tekhnologi (hatta rajasa), melihat hasil penelitian human indeks dari 150 negara, indonesia hanya ada di posisi ke 110. Sedangkan dari achievement technology, Indonesia menduduki nomer 61 dari 64 negara. Maka dari itu, Indonesia harus terus menerus berinovasi dan menghasilkan buah karya atau produk dari IPTEK, sehingga penanaman IPTEK terhadap anak-anak sebagai generasi penerus harus diupayakan sedini mungkin, sehingga pada masa yang akan datang Indonesia pasti akan dapat menyaingi negara-negara lainnya dalam hal teknologi.

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global

Tahun 1980an orang lebih berbicara soal mutu, selama tahun 1990-an orang-orang mulai bicara tentang re-engineering, sedangkan yang terbaru sekarang ini tahun 2000-an orang berbicara tentang kecepatan. Seberapa cepat sifat dasar bisnis berubah, seberapa cepat bisnis menjadi obyek transaksi dan seberapa cepat sebuah akses komunikasi akan mengubah gaya hidup konsumen.
Perubahan-perubahan kecepatan komunikasi ini dapat terjadi karena adanya aliran komunikasi digital. Sudah 30 tahun kita ada di zaman komunikasi yang bergerak dalam wujud kertas, bahkan sampai sekarang penyebaran komunikasi menggunakan kertas masih sangat mendominasi. Tetapi walaupun demikian era sekarang ini perkembangan teknologi digital juga berkembang dengan sangat pesat, sekarang orang yang tinggal di perkotaan pasti sudah mengenal era digital ini.

Perkembangan Ilmu dan Teknologi (iptek) di Indonesia sangat tertingggal. dari 150 negara, Indonesia hanya ada di posisi ke-110. Sedangkan dari achievment technology, Indonesia menduduki nomor 61 dari 64 negara. “Itu menandakan ada persoalan besar yang harus segera ditangani. Persoalan besar yang harus diperhatikan itu antara lain kurangnya inovasi dan buah karya atau produk dari iptek.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat, sesungguhnya telah mendorong peran informasi menjadi sangat signifikan dalam segala aspek kehidupan manusia, dan dalam persaingan global, pihak yang mampu mengakses dan memanfaatkan informasi secara optimal akan memiliki keunggulan yang lebih dibandingkan pihak-pihak lain yang jauh dari informasi

Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia selalu berjalan dari masa ke masa. Sebagai negara yang sedang berkembang, selalu mengadaptasi berbagai teknologi informasi hingga akhirnya tiba di suatu masa di mana pengunaan internet mulai menjadi ”makanan” sehari-hari yang dikenal dengan teknologi berbasis internet (internet based technology). Berikut ini merupakan sejarah perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia, teknologi adalah hasil penemuan manusia dapat saling berhubungan, berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Jaman dahulu sebelum berkembangnya teknologi, orang-orang Indonesia harus menempuh jarak yang jauh untuk mengantarkan sebuah surat atau pesan kepada orang lain, tetapi lain dnegan jaman sekaranga dan perkembangan itu sendiri di Indonesia dimulai dengan Satelit Palapa (9Juli 1976) yang memudahkan arus komunikasi dan teknologi, yakni telepon, fax, dll. Setelah itu perkembangan dilanjutkan dengan berkembanganya jaringan sellular, yaitu GSM pertama di Indonesia, yakni sebuah teknologi komunikasi bergerak yang tergolong dalam generasi kedua (2G).